Artikel ini menyoroti pentingnya mengevaluasi risiko yang terkait dengan perangkat lunak dan perangkat keras sebelum mengintegrasikannya ke dalam lingkungan organisasi. Penulis membandingkan proses ini dengan menilai fitur keselamatan mobil sebelum membelinya, menekankan bahwa memahami risiko yang diperkenalkan oleh produk perangkat lunak sama pentingnya dengan memahami fitur keselamatan kendaraan.
Ancaman yang Meningkat dari Serangan Rantai Pasokan
Penulis mencatat bahwa penjahat siber semakin menyusup melalui rantai pasokan perangkat lunak, mirip dengan menyelundupkan suku cadang palsu ke dalam jalur perakitan. Menurut laporan Sonatype State of the Software Supply Chain 2024, lebih dari 512.847 paket berbahaya terdeteksi tahun lalu, meningkat 156% dari tahun sebelumnya. Alat dan proses keamanan tradisional sering kali melewatkan ancaman ini, membuat organisasi tidak siap.
Ancaman yang Meningkat dari Serangan Rantai Pasokan
Penulis mencatat bahwa penjahat siber semakin menyusup melalui rantai pasokan perangkat lunak, mirip dengan menyelundupkan suku cadang palsu ke dalam jalur perakitan. Menurut laporan Sonatype State of the Software Supply Chain 2024, lebih dari 512.847 paket berbahaya terdeteksi tahun lalu, meningkat 156% dari tahun sebelumnya. Alat dan proses keamanan tradisional sering kali melewatkan ancaman ini, membuat organisasi tidak siap.
Sebagai contoh, pada tahun 2024, serangan rantai pasokan selama setahun terungkap di Python Package Index (PyPI), di mana penyerang mengunggah paket berbahaya yang menyamar sebagai alat chatbot AI yang sah. Paket-paket ini berisi kode berbahaya yang dirancang untuk mencuri data sensitif dan mengeksekusi perintah jarak jauh pada sistem yang terinfeksi. Insiden ini menyoroti bagaimana penyerang semakin mengeksploitasi repositori tepercaya untuk mendistribusikan malware, memperkuat kebutuhan akan langkah-langkah mendalam tambahan saat mengevaluasi perangkat lunak.
Pendekatan Praktis untuk Penilaian Risiko: Pengujian Keamanan Produk
Organisasi memerlukan cara terstruktur dan berulang untuk mengevaluasi risiko perangkat lunak dan perangkat keras sebelum memperkenalkannya ke dalam lingkungan mereka. Proses ini, yang dikenal sebagai Pengujian Keamanan Produk (Product Security Testing atau PST), melibatkan menjawab pertanyaan kunci seperti:
Pendekatan Praktis untuk Penilaian Risiko: Pengujian Keamanan Produk
Organisasi memerlukan cara terstruktur dan berulang untuk mengevaluasi risiko perangkat lunak dan perangkat keras sebelum memperkenalkannya ke dalam lingkungan mereka. Proses ini, yang dikenal sebagai Pengujian Keamanan Produk (Product Security Testing atau PST), melibatkan menjawab pertanyaan kunci seperti:
- Risiko apa yang diperkenalkan produk ini ke jaringan saya?
- Haruskah kita menggunakan produk ini, atau adakah alternatif yang lebih aman?
- Jika kita menggunakannya, mitigasi apa yang harus diterapkan untuk meminimalkan risiko?
PST tidak hanya tentang memindai kerentanan—ini tentang memahami bagaimana produk berperilaku dalam lingkungan spesifik Anda dan menentukan dampak risikonya secara keseluruhan. Mengingat banyaknya komponen pihak ketiga yang digunakan dalam TI modern, tidak realistis untuk meneliti setiap paket perangkat lunak secara setara. Sebaliknya, tim keamanan harus memprioritaskan upaya mereka berdasarkan dampak bisnis dan eksposur permukaan serangan. Aplikasi dengan hak istimewa tinggi yang sering berkomunikasi dengan layanan eksternal harus menjalani pengujian keamanan produk, sementara aplikasi berisiko lebih rendah dapat dinilai melalui metode otomatis atau yang memerlukan sumber daya lebih sedikit. Baik dilakukan sebelum penerapan atau sebagai analisis retrospektif, pendekatan terstruktur untuk PST memastikan bahwa organisasi fokus pada pengamanan aset paling kritis terlebih dahulu sambil mempertahankan integritas sistem secara keseluruhan.
Baca artikel selengkapnya: https://thehackernews.com/2025/02/protecting-your-software-supply-chain.html
Baca artikel selengkapnya: https://thehackernews.com/2025/02/protecting-your-software-supply-chain.html